Minggu, 13 Desember 2015

Cara pengerjaan plesteran yang bagus

Pertama kita harus tau seperti apa plesteran yang bagus itu..

1. Lurus dan tegak

      Plesteran yang lurus dan tegak sangat mempengaruhi pekerjaan berikutnya..
Ini adalah pengerjaan setelah pasangan bata yang perlu di perhatikan tingkat kelurusan dan kerapianya.
Jika plesteran tidak rapi seperti bergelombang, retak dan sambungan yang tidak rata biasanya sering menimbulkan masalah di pengerjaan berikutnya.
Untuk itu pengerjaan ini tidak bisa di anggap main main, dan di butuhkan tukang yang berpengalaman untuk pengerjaannya.

2. Kuat dan tidak retak

       Bagian ini pasir yang bagus sangat di butuhkan, karna jika material yang digunakan kurang bagus maka akan mempengaruhi hasil plesteran tersebut.

Biasanya kita sering melihat tembok plesetan yang retak retak dan plesteran yang rapuh. mungkin bagi anda hal sperti ini tidak enak di pandang dan merasa kurang puas.

Pasir yang bagus sangat mempengaruhi pengerjaan dan hasilnya.


                   Cara dan tekniknya

Pertama, kita lot dulu tembok yang ingin di plester.
Bagian ini mungkin sulit untuk pemula, tetapi nanti akan saya jelaskan caranya agar sobat bisa lebih mengerti.

Kedua, setelah mengelot temboknya selesai yang perlu kita lakukan  adalah membuat kepala plesteran ataw garis lurus plesteran.

Jika bidang yang akan kita plester itu luas,  akan lebih bagus jika kita gunakan jidar panjang.
Jangan terlalu kuat menekanya saat kita membuat kepala plesteran ini, usahakan tangan kita hanya mengikuti gerakannya saja.

Kepala plesteran harus kering terlebih dahulu supaya mudah untuk meratakan plesteran.
Munkin bagi yang suadah pengalaman tdk perlu menunggu untuk kering ya sobat, apalagi saat pekerjaan kita sedang mengejar waktu atau borongan.

Ketiga, tinggal kita meneplok tembok itu dengan adukan.

                 Pengingat 

Gunakan jidar yang lebih pendek supaya hasilnya lebih maksimal.

Keempat, jika tebal plesteran sekitar 1,5-2cm munkin bisa langsung ketahap perataan dgn menggunakan jidar, tetapi jika tebal plesteran sekitar 3cm atau lebih berarti kita harus meneploknya dua kali.
Tapi harus menunggu teplokan pertama setengah kering dulu, jika tidak ini akan membuat plesteran menjadi retak setelah
Plesteran mengeras/ kering.

Dan kelima, adalah tahap pengalusan plesteran.

Jangan lupa gunakan adukan yang lebih encer, karna lebih mudah untuk meratakanya.

Bagian ini harus menggunakan gosokan kayu agar lebih rapi.


Untuk yang lebih ingin memahaminya, simak videonya





Semoga membantu buat sobat sobat yang ingin belajar.
Jangan takut untuk mencoba jika niatnya untuk belajar

Terimakasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar